Jalur Kereta Api BOS/SS/KAI Jatinegara - Cikampek (1887 - Sekarang)

Jalur Kereta api Jatinegara - Cikampek merupakan jalur keretaapi double track yang menghubungkan Stasiun Jatinegara di Kota Jakarta Timur dan Stasiun Cikampek Kabupaten Karawang. Jalur ini merupakan bagian dari Jalur utama Lintas Utara Pulau Jawa yang menghubungkan Jakarta ke Surabaya melalui Semarang. Selain untuk perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, sebagian jalur ini, yaitu antara Stasiun Jatinegara sampai Stasiun Bekasi juga melayani angkutan komuter lokal berbasis listrik (KRJ Commuter Blue Line). Jalur komuter listrik rencananya akan diperpanjang sampai ke Stasiun Cikarang pada tahun 2016. Sebagian jalur ini (dari Jatinegara - Bekasi) saat ini sedang dibangun dua jalur tambahan untuk memisahkan jalur KRL dan KAJJ dan jika nanti telah selesai, akan menjadi jalur Kereta Quadruple Track pertama di Indonesia.

Jalur ini pada awalnya dibangun dan dioperasikan oleh Perusahaan BOS (Batavia Oosterj Spoorweg Maatschappij) pada tahun 1887 dari Jakarta (Stasiun terminusnya di Stasiun Batavia BOS) sampai ke Stasiun Bekasi, dan kemudian dilanjutkan ke Stasiun Kedunggedeh yang selesai pada tahun 1891, dan ke Karawang pada Maret 1898. Karena mengalami kesulitan keuangan, Maskapal ini kemudian dibeli oleh Perusahaan Kereta api Negara StaatsSpoorwegen (SS) pada Agustus 1898 dan kemudian SS melanjutkan pembangunan jalur ini sampai ke Cikampek-Purwakarta-Bandung yang diselesaikan tahun 1906, dan menjadi rute kedua Jakarta - Bandung setelah rute pertama yang melalui Bogor dan Sukabumi.

Jumlah dan perkembangan Stasiun dari awal pembangunannya hingga sekarang juga terdapat dinamika yang signifikan. Stasiun/pemberhentian yang telah ada pada masa kolonial (kemungkinan) antara lain Stasiun Jatinegara, Cipinang, Klender, Cakung, Kranji, Bekasi, Tambun, Cikarang, Lemahabang, Rengasbandung, Kedunggedeh, Karawang, Warungbambu, Klari, Kosambi, Dawuan dan Cikampek. Kemudian pada masa Pemerintah Republik Indonesia di jalur ini dibangun beberapa stasiun antara lain Klender Baru, Buaran, Rawabebek, dan Cibitung. Namun demikian Stasiun Rawabebek dan Cibitung saat ini telah dinonaktifkan dan akan dibangun dan diaktifkan kembali setelah pembangunan jalur kereta Quadruple Track (4 Jalur) Jatinegara - Bekasi selesai. Adapun di petak Bekasi - Cikampek, terdapat dua buah halte yang sekarang sudah hilang yaitu Warungbambu dan Rengasbandung.

Di jalur ini juga terdapat beberapa percabangan, antara lain percabangan dari Stasiun Dawuan ke PT. Pupuk Kujang yang saat ini sudah nonaktif dan tiga buah percabangan (mungkin dulunya untuk angkutan pasir Sungai Citarum) di Stasiun Kosambi, Stasiun Klari dan Halte Warungbambu. Dari penelusuran peta kolonial juga didapat petunjuk bahwa dulunya jalur di Kota Karawang berada di sebelah kiri dari jalur sekarang, termasuk posisi stasiun juga berbeda dengan posisi sekarang  Jadi ada dua Stasiun di Karawang, Karawang Lama (kemungkinan milik BOS dan berada disekitar Jalan Dewi Sartika) dan Stasiun Karawang Baru (milik SS dan eksis hingga sekarang) di sebelah utaranya. Penulis belum menemukan literatur yang menceritakan perpindahan jalur di Karawang ini, namun kalau melihat Tahun penerbitan peta, kemungkinan dilakukan setelah tahun 1912.



Sumber :

1. https://cikopo.wordpress.com/2013/12/19/sejarah-jalur-ka-cikampek-purwakarta-bandung/
2. http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/travelling/12/04/16/m2jawz-menelusuri-jejak-stasiun-kereta-pertama-di-jakarta-2
3. http://www.kompasiana.com/galing/ngabuburit-menelusuri-sejarah-perkereta-apian-di-batavia_5516e9dc813311ab64bc6136
4. http://heritage.kereta-api.co.id/?p=5522

Komentar

Postingan Populer