Jalur Kereta Api BDSM/SS/PJKA Babat - Jombang (1899-1981)

Selain perusahaan kereta besar seperti NIS dan SS, pada masa Hindia Belanda terdapat juga perusahaan kereta yang melayani lintas cabang dan kereta api tram. Salah satu diantaranya adalah perusahaan BDSM (Babat Djombang Stoomtram Maatschappij) yang membangun jalur kereta api tram dari Stasiun Babat milik NIS ke Stasiun Jombang milik SS pada tahun 1899 dan diselesaikan tahun 1902. Jalur kereta tram ini sebagian besar berada di pinggir jalan raya Babat - Jombang dan melewati beberapa kota kecamatan yang cukup besar di Jawa Timur seperti Ngimbang dan Ploso. Potensi angkutan yang ada pada waktu itu, selain angkutan orang adalah angkutan barang dan produk pabrik gula seperti PG. Djombang, PG. Ponen dan PG. Nglelom. 

Namun demikan, BDSM mengalami kesulitan keuangan dan sempat akan menjual jalur yang dikuasai ke NIS, namun pada akhirnya dibeli oleh SS pada tahun 1916, dan sejak itu pengelolaan jalur ini dilakukan oleh SS. 

Pengelolaan jalur ini kemudian dilanjutkan oleh DJKA setelah Indonesia merdeka dan terus sampai pada masa PJKA dimana pada masa ini jalur ini mulai ditinggalkan penumpang karena sarana dan prasarana yang kurang memadai serta tidak terawat, dan akhirnya ditutup pada tahun 1981. 

Stasiun Jombang Kota, Salah Satu Stasiun Yang Masih Utuh



Saat ini tidak banyak yang tersisa dari jalur ini. Beberapa stasiun/halte yang cukup besar seperti Kedungpring, Ngimbang, Bluluk, Ploso, Kambangan dan Jombang kota masih utuh, sementara pemberhentian yang lebih kecil sudah hilang. Jembatan kereta di Sungai Brantas saat ini juga hanya menyisakan pondasi dan kebanyakan rel yang tersisa terpendam oleh pelebaran jalan raya. Isu yang berkembang di media pada tahun 2015 menyebutkan bahwa Pemerintah RI merencanakan akan mengaktifkan kembali jalur ini (bersama jalur Tuban- Babat dan jalur Jombang - Pare - Kediri) untuk mewujudkan lintas tengah Jawa Timur dan menyambungkan lintas utara dan lintas selatan jawa di zona tengah Jawa Timur. Namun sejauh ini belum terlihat tanda yang cukup menggembirakan. 



Sumber : 
http://syx-gf.blogspot.co.id/2016/02/wingko-babat-berkah-sejarah-kejayaan-ka.html
http://railfansina.blogspot.co.id/2013/12/jalur-mati-jombang-ploso-gempolkerep.html

Komentar

  1. Di jalur kereta api Babat - Jombang terdapat 2 Jalur Lori Decauville yaitu Jalur Decauville proyek pembangunan waduk prijetan dan Jalur Lori Perhutani Bluluk, kedua jalur itu masih ada bekas jembatannya

    Tambahan: Untuk halte Modo masih ada bangunannya dan masih ada bekas tempat loketnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, sudah dicari tahu lebih lanjut, memang masih ada sisa bangunannya

      Hapus
  2. Ada Jalur kereta api generasi pertama yg di sebelah timur jembatan

    BalasHapus
  3. Ada Jalur Babat-Djombang Generasi Pertama yg berada di sebelah timur Jembatan Ploso Baru, untuk sisa Pondasi Jembatan generasi pertama masih ada
    Posisinya dekat dengan musholla Al Ikhsan Melik, Bedahlawak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer