Jalur Kereta Api NIS/KAI Cepu - Surabaya (1902 - sekarang)

Sejarah keberadaan jalur kereta api dari Kota Cepu Jawa Tengah ke Kota Surabaya tak lepas dari perkembangan Cepu sebagai ladang minyak yang mulai di bor pada tahun 1893. Adalah maskapal NIS yang membangun jalur ini setelah sebelumnya menolak tawaran Pemerintah Hindia Belanda untuk menyambungkan Semarang ke Surabaya melalui Gundih dan Bojonegoro karena dianggap tidak menguntungkan (sebelum ditemukan ladang minyak). Jalur ini dibangun NIS pada tahun 1902 dan diselesaikan pada tahun berikutnya. Pembangunannya sendiri dimulai bersamaan dari arah barat di Gundih dan timur di Surabaya dan bertemu di Bojonegoro. 

Saat ini jalur ini menjadi salah satu bagian dari jalur penting lintas utara Pulau Jawa yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya melalui Lamongan, Babad, dan Bojonegoro. Proses upgrading menjadi double track diselesaikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada awal 2014.

Sebagaimana di lintas lain, jumlah stasiun dan pemberhentian di jalur ini dahulu lebih banyak dari sekarang. Beberapa pemberhentian dan halte telah dinonaktifkan dan hilang bangunannya, diantara Stasiun Sumari, Kruwul, Beberapa stasiun non aktif masih tersisa bangunannya yaitu Stasiun Sroyo dan Pandanan. Namun demikian, pemerintah telah membangun satu stasiun tambahan yang ditujukan untuk membantu kinerja lintas bernama Stasiun Surabayan yang terletak di antara bekas Stasiun Kruwul dan Sumlaran. 


Sumber :
http://heritage.kereta-api.co.id/?p=4632
http://kekunaan.blogspot.co.id/2015/12/stasiun-kereta-api-bojonegoro.html

Komentar

  1. Untuk Pandanan yg tersisa rumah dinasnya saja, ada halte Deket juga bangunannya hilang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer