Jalur Kereta Api SS/KAI Kertosono - Wonokromo (1880 - sekarang ) dan Shortcut Tarik - Sidoarjo (1880 - sekarang)

Jalur kereta api Kertosono - Surabaya dibangun oleh Staatspoorwegen pada tahun 1880/1881 yang menghubungkan Stasiun Kertosono dan Surabaya Gubeng melalui Wonokromo. Pada awalnya, jalur yang dibangun tidak melewati Krian seperti pada kondisi saat ini, tetapi melewati Tarik-Tulangan-Sidoarjo baru menuju Surabaya. Lanjutan jalur dari Tarik melewati Krian baru ke Surabaya baru dibangun pada Tahun 1897. Petak Tarik - Tulangan - Sidoarjo selanjutnya hanya beroperasi sampai tahun 1972. Pasca 1972 jalur ditutup karena kurang okupansi. Adanya bencana lumpur lapindo membuat Kementerian Perhubungan dan KAI mengaktifkan kembali jalur cabang ini untuk relokasi lalu lintas kereta api di lintas timur Jawa. Konstruksi ulang dilakukan mulai tahun 2009 dan diselesaikan tahun 2011. Namun demikian jalur ini belum digunakan karena belum disertifikasi, adanya kejadian luar biasa di Sidoarjo pada tahun 2014 membuat jalur ini mulai dilalui kereta api lagi, dan pada akhirnya benar-benar aktif setelah dioperasikannya kereta api Jenggala pada akhir 2014 yang melayani Surabaya - Sidoarjo - Tarik - Mojokerto kembali ke Surabaya.

Terdapat tiga buah stasiun non aktif yang sudah hilang di lintas ini, yaitu Stasiun Bangsal, Kumendung dan Karah. Sementara diantara Stasiun Sidoarjo dan Tarik, dahulu terdapat dua halte yaitu Halte Prambon dan Tulangan. Dari dua halte tersebut, yang dibangun dan direnovasi ulang hanya Stasiun Tulangan. Sedangkan Stasiun Prambon dibiarkan non aktif dan sampai saat ini bangunan masih utuh terawat.

Saat ini jalur dikelola oleh PT. KAI DAOP VIII Surabaya.



Stasiun Tulangan Yang Telah Dibangun Ulang


Komentar

Postingan Populer