Jalur Kereta Api SS/KAI Solo - Madiun (1880 - Sekarang)

Jalur kereta api Solo - Madiun adalah jalur kereta api aktif yang menghubungkan Kota Solo Jawa Tengah dan Kota Madiun Jawa Timur. Jalur kereta ini memutar di separuh lereng utara Gunung Lawu yang merupakan perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Statusnya saat ini masih aktif dan menjadi bagian dari jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa dan dikelola oleh PT.KAI DAOP 6 Yogyakarta dan DAOP 7 Madiun. Jalur ini dibangun oleh StaatsSpoorwegen sekitar tahun 1880-an. Di jalur ini dulu terdapat beberapa percabangan antara lain ke PG. Tasikmadu dan PG. Sudhono. Selain itu juga terdapat cabang dari Stasiun Barat ke Lapangan Udara Iswahyudi yang dulu digunakan sebagai jalur BBM avtur pesawat. Terdapat beberapa hal yang menarik tentang cabang ke Lanud Iswahyudi. Yang pertama cabang ini merupakan salah satu cabang terakhir yang dibangun Belanda seiring dengan pembangunan Lanud Iswahyudi (dulu namanya Maospati) tahun 1939 dalam rangka menghadapi Perang Dunia ke II. Namun demikian tahun pembangunannya belum dapat diketahui dengan pasti, mengingat berdasarkan pengecekan di Peta Topografi AMS Tahun 1945 jalur cabang ini belum digambar. Dari sejumlah stasiun di jalur ini, terdapat dua stasiun yang sudah tidak aktif, yaitu Stasiun Semawur dan Stasiun Grompol. Untuk Stasiun Grompol masih ada bangunannya.



Pada tahun 2015, proses pembangunan double track untuk lintas Solo - Madiun dimulai. Upgrading ini diselesaikan pada tahun 2020, sehingga praktis per 2020 lintas ini sudah melayani jalur ganda dan tidak ada persilangan antar kereta lagi. Upgrade lintas juga membuat beberapa stasiun dirubuhkan dan dibangun ulang lebih megah, antara lain Stasiun Walikukun, Stasiun Barat (sekaligus berganti nama menjadi Stasiun Magetan), Stasiun Paron (sekaligus berganti nama menjadi Stasiun Ngawi), Stasiun Kedunggalar, Stasiun Kemiri dan Stasiun Palur. 

Emplasemen Stasiun Sragen


Komentar

Postingan Populer